Sumber: http://dewi11.blogspot.co.id/2011/06/materi-hidroponik.html?m=1
Hidroponik
1 A. Pengertian
Istilah
hidroponik berasal dari istilah Yunani yaitu hidro yang berarti air dan
ponos berarti kerja. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk
menjelaskan cara bercocok tanam tanpa tanah tetapi menggunakan air atau
bahan porous lainnya dengan pemberian unsur hara terkendali yang berisi
unsur-unsur esensial yang dibutuhkan tanaman. Dilontarkan pertama kali
oleh W.A. Setchell dari University of California, sehubungan dengan
keberhasilan W.F. Gericke dari university yang sama, dalam pengembangan
teknik bercocok tanam dengan air sebagai medium tanam.B.Berdasarkan media tumbuh
hidroponik dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
· Kultur Air
Teknik
ini telah lama dikenal, yaitu sejak pertengahan abad ke-15 oleh bangsa
Aztec. Dalam metode ini tanaman ditumbuhkan pada media tertentu yang di
bagian dasar terdapat larutan yang mengandung hara makro dan mikro,
sehingga ujung akar tanaman akan menyentuh larutan yang mengandung
nutrisi tersebut.
· Kultur Agregat
Media
tanam berupa kerikil, pasir, arang sekam padi (kuntan), dan lain-lain
yang harus disterilkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Pemberian hara
dengan cara mengairi media tanam atau dengan cara menyiapkan larutan
hara dalam tangki atau drum, lalu dialirkan ke tanaman melalui selang
plastik.
· Nutrient Film Technique
Pada
cara ini tanaman dipelihara dalam selokan panjang yang sempit, terbuat
dari lempengan logam tipis tahan karat. Di dalam saluran tersebut
dialiri air yang mengandung larutan hara. Maka di sekitar akar akan
terbentuk film (lapisan tipis) sebagai makanan tanaman tersebut.
2 C. Faktor-faktor Penting dalam Budidaya Hidroponik
- · Unsur Hara
Pemberian
larutan hara yang teratur sangatlah penting pada hidroponik, karena
media hanya berfungsi sebagai penopang tanaman dan sarana meneruskan
larutan atau air yang berlebihan.
Hara
tersedia bagi tanaman pada pH 5.5 - 7.5 tetapi yang terbaik adalah 6.5,
karena pada kondisi ini unsur hara dalam keadaan tersedia bagi tanaman.
Unsur hara makro dibutuhkan dalam jumlah besar dan konsentrasinya dalam
larutan relatif tinggi. Termasuk unsur hara makro adalah N, P, K, Ca,
Mg, dan S. Unsur hara mikro hanya diperlukan dalam konsentrasi yang
rendah, yang meliputi unsur Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, dan Cl. Kebutuhan
tanaman akan unsur hara berbeda-beda menurut tingkat pertumbuhannya dan
jenis tanaman (Jones, 1991).
Larutan
hara dibuat dengan cara melarutkan garam-garam pupuk dalam air.
Berbagai garam jenis pupuk dapat digunakan untuk larutan hara,
pemilihannya biasanya atas harga dan kelarutan garam pupuk tersebut.
- · Media Tanam Hidroponik
Jenis
media tanam yang digunakan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Media yang baik membuat unsur hara tetap tersedia,
kelembaban terjamin dan drainase baik. Media yang digunakan harus dapat
menyediakan air, zat hara dan oksigen serta tidak mengandung zat yang
beracun bagi tanaman.
Bahan-bahan
yang biasa digunakan sebagai media tanam dalam hidroponik antara lain
pasir, kerikil, pecahan batu bata, arang sekam, spons, dan sebagainya.
Bahan yang digunakan sebagai media tumbuh akan mempengaruhi sifat
lingkungan media. Tingkat suhu, aerasi dan kelembaban media akan
berlainan antara media yang satu dengan media yang lain, sesuai dengan
bahan yang digunakan sebagai media.
Arang
sekam (kuntan) adalah sekam bakar yang berwarna hitam yang dihasilkan
dari pembakaran yang tidak sempurna, dan telah banyak digunakan sabagai
media tanam secara komersial pada sistem hidroponik.
Komposisi
arang sekam paling banyak ditempati oleh SiO2 yaitu 52% dan C sebanyak
31%. Komponen lainnya adalah Fe2O3, K2O, MgO, CaO, MnO, dan Cu dalam
jumlah relatif kecil serta bahan organik. Karakteristik lain adalah
sangat ringan, kasar sehingga sirkulasi udara tinggi karena banyak pori,
kapasitas menahan air yang tinggi, warnanya yang hitam dapat
mengabsorbsi sinar matahari secara efektif, pH tinggi (8.5 - 9.0), serta
dapat menghilangkan pengaruh penyakit khususnya bakteri dan gulma.
- · Oksigen
Keberadaan
Oksigen dalam sistem hidroponik sangat penting. Rendahnya oksigen
menyebabkan permeabilitas membran sel menurun, sehingga dinding sel
makin sukar untuk ditembus, Akibatnya tanaman akan kekurangan air. Hal
ini dapat menjelaskan mengapa tanaman akan layu pada kondisi tanah yang
tergenang.
Tingkat
oksigen di dalam pori-pori media mempengaruhi perkembangan rambut akar.
Pemberian oksigen ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti:
memberikan gelembung-gelembung udara pada larutan (kultur air),
penggantian larutan hara yang berulang-ulang, mencuci atau mengabuti
akar yang terekspose dalam larutan hara dan memberikan lubang ventilasi
pada tempat penanaman untuk kultur agregat.
- · Air
Kualitas
air yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman secara hidroponik mempunyai
tingkat salinitas yang tidak melebihi 2500 ppm, atau mempunyai nilai EC
tidak lebih dari 6,0 mmhos/cm serta tidak mengandung logam-logam berat
dalam jumlah besar karena dapat meracuni tanaman.
3 D. Keuntungan dan Kendala Hidroponik
Beberapa
kelebihan bertanam secara hidroponik adalah produksi tanaman persatuan
luas lebih banyak, tanaman tumbuh lebih cepat, pemakaian pupuk lebih
hemat, pemakaian air lebih efisien, tenaga kerja yng diperlukan lebih
sedikit, lingkungan kerja lebih bersih, kontrol air, hara dan pH lebih
teliti, masalah hama dan penyakit tanaman dapat dikurangi serta dapat
menanam tanaman di lokasi yang tidak mungkin/sulit ditanami seperti di
lingkungan tanah yang miskin hara dan berbatu atau di garasi (dalam
ruangan lain) dengan tambahan lampu. Sedangkan kelemahannya adalah
ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik agak sulit,
memerlukan keterampilan khusus untuk menimbang dan meramu bahan kimia
serta investasi awal yang mahal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar